Rabu, 28 Maret 2012

tugas 3


JUDUL :
 “PEREKONOMIAN INDONESIA SEKTOR PERTANIAN”

Indonesia dikenal dengan sebutan negara agraris karena sebagaian penduduk indonesia mempunyai pencaharian di bidang pertanian atau bercocok tanam. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa negara ini memiliki lahan seluas lebih dari 31 juta ha yang telah siap tanam, dimana sebagian besarnya dapat ditemukan di Pulau Jawa. Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang sangat besar, Jumlah penduduk yang besar ini menjadi pertimbangan utama pemerintah pusat dan daerah, sehingga arah perekonomian Indonesia  dibangun untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya.
Namun beberapa permasalahan yang terjadi saat ini seperti berkurang lahan untuk pertanian, cuaca yang tidak stabil, jumlah penduduk yang semakin banyak, menjadi permasalahan dalam meningkatkan jumlah produksi pangan. Perkembangan industri juga membuat pertanian beririgasi teknis semakin berkurang, HPP yang ditetapkan pemerintah masih terlalu rendah, naiknya harga BBM yang menurunkan pengadaan bulog, kurangnya perhatian dari pemerintah, adanya kebijakan mengimpor beras dari luar dan masih adanya petani yang menggunakan cara tradisional. Permasalahan – permasalahan itu menjadi hambatan dalam membangun pertanian di  Indonesia. Karena dalam pembangunan pertanian terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, adanya pasar untuk hasil-hasil usaha tani, teknologi yang senantiasa berkembang, tesedianya bahan-bahan dan alat-alat produksi secara lokal, adanya perangsang produksi bagi petani, tersedianya perangkutan yang lancar dan kontinyu.
            Selain itu dalam membangun pertanian, faktor-faktor produksi pertanian juga harus diperhatikan yaitu,
1.      Tanah pertanian, tanah adalah alat atau faktor produksi yang dapat menghasilkan berbagai produk pertanian.
2.      Tenaga Kerja Sektor Pertanian
Yang termasuk dalam tenaga kerja sektor pertanian adalah tenaga kerja manusia, tenaga kerja ternak dan tenaga kerja manusia.
3.       Modal, modal merupakan unsur pokok usaha tani yang sangat penting. Dalam pengertian ekonomi, modal adalah barang atau uang yang bersama-sama dengan faktor produksi lain dan tenaga kerja serta pengelolaan menghasilkan barang-barang baru.
4.      Pengelolaan
Ukuran dari keberhasilan pengelolaan itu adalah produktivitas dari setiap sektor maupun produktivitas dari usahanya. Dengan demikian pengenalan secara utuh faktor yang dimiliki dan faktor-faktor yang dapat dikuasai akan sangat menentukan keberhasilan pengelolaan.

Berdasarkan permasalahan tersebut terdapat beberapa program yang menjadi solusi dalam mengatasi masalah di atas seperti :
·        Pengamanan ketersediaan pangan dari produksi dalam negri
·        Peningkatan distribusi pangan
·        Peningkatan pasca panen dan pengolahan hasil
·        Diversifikasi pangan
·        Revitalisasi sistem penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan yang secara
·        Pendidikan dan pelatihan sumberdaya manusia pertanian
·        Perlindungan terhadap petani dari persaingan usaha yang tidak sehat dan perdagangan yang tidak adil
·        Penyederhanaan mekanisme dukungan kepada petani
Untuk itu pemerintah harus lebih peduli terhadap kondisi pertanian di Indonesia dengan cara merumuskan kebijakan pertanian yang jelas yang dapat menguntungkan petani Indonesia. Namun pada kenyataannya permasalahan yang di hadapi saat ini kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan,pemerintah selalu mengambil alternative lain dengan bergantung pada impor pangan dari luar negri.Petani pun berharap pemerintah bijaksana dalam mengeluarkan izin impor untuk industry pangan agar pertanian di Indonesia tidak dirugikan.




NAMA KELOMPOK :
v  ANA MIFTAQUL JANAH (29211330)
v  INTAZHARA KARUNIA (28211534)
v  LIA NURBAITI (28211699)
v  RADITA NOOR AISYAH (28211573)
v  SELVI ANDESLIN (28211853)

KELAS 1 EB 27

Rabu, 14 Maret 2012

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA SAAT INI


Secara umum ada tiga macam sistem perekonomian yang dikenal di dunia, yaitu :
1.      Sistem Ekonomi Pasar (Kapitalisme)
Di dalam sistem ini setiap orang diberi kebebasan untuk melaksanakan kegiatan perekonomian, baik dalam hal kegiatan menjual dan membeli barang yang mereka inginkan serta kebebasan dalam memiliki faktor-faktor produksi. Semua orang bebas bersaing untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya, sebagai akibatnya barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme penawaran dan permintaan pasar.

2.      Sistem Ekonomi Terencana (Sosialisme)
Di dalam sistem ekonomi sosialis pemerintah diharuskan memiliki dan menggunakan seluruh faktor produksi, namun kepemilikkan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut hanyalah sementara. Ketika perekonomian masyarakat dianggap telah matang, pemerintah harus memberikan hak atas faktor-faktor produksi itu kepada para buruh.

3.      Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ini timbul sebagai akibat dari kegagalan sistem ekonomi pasar yang terlalu ketat, demikian juga halnya dengan sistem ekonomi terencana, tidak mampu menghilangkan kelas-kelas dalam masyarakat sehingga muncullah sistem ekonomi campuran. Dalam sistem ekonomi campuran, persoalan perekonomian yang timbul sebagian dipecahkan melalui mekanisme pasar dan sebagian lagi dipecahkan melalui perencanaan pemerintah pusat.

Sistem perekonomian Indonesia mengarah kepada suatu bentuk baru yang disebut sistem ekonomi Pancasila sesuai dengan falsafah dan pandangan hidupnya Pancasila, ciri-cirinya sebagai berikut :
·         Pemilihan barang konsumsi bekas terkendali
·         Pemilihan faktor produksi negara, swasta, dan koperasi
·         Mekanisme pembentukan harga barang pasar terkendali
·         Pengambilan keputusan desentralisasi, musyawarah untuk mufakat
·         Insentif material dan moral

Seperti yang dilansir surat kabar harian Kompas, saat ini, ada beberapa sector perekonomian Indonesia yang mengalami pertumbuhan minus di tahun 2009.
Tiga cabang tersebut, yakni semen dan bahan galian non logam sebesar -1,0 persen; tekstil, barang kulit dan alas kaki sebesar -2,2 persen, serta barang kayu dan hasil olahan -0,2 persen. Serta ada enam sector industry yang mengalami pertumbuhan disebabkan oleh daya tahan industry dalam mempertahankan pangsa pasar, khususnya di sector domestic. Enam subsector tersebut yakni barang dan kertas cetakan; pupuk; kimia; dan barang karet ;logam dasar; besi dan baja.
Mengenai sistem perekonomian Indonesia saat ini, melihat kenyataan seperti banyaknya pengangguran, kaum pemodal semakin berkuasa, yang miskin semakin miskin, eksploitasi besar-besaran terhadap sumber daya alam, kesenjangan social, dan seterusnya. Bila ditelisik, ternyata sistem perekonomi Indonesia hamper mirip dengan sistem perekonomian kapitalis. Di Indonesia dapat dihitung dengan jari, para konglomerat yang menguasai perekonomian. Hanya segelintir orang yang menguasai perekonomin di Indonesia. Kondisi ini terjadi sebagai konsekuansi kita menganut ekonomi kapitalis, walaupun pemerintah tidak secara gamblang menyatakannya. Namun pada prakteknya, sistem ekonomi liberal atau kapitalis inilah yang sebenarnya dijalankan di Indonesia. Maka berangkat dari kenyataan itu, sudah saatnya ekonom-ekonom kita mencoba merajut ulang sistem ekonomi yang akan dijalankan di Indonesia ke depan, agar rakyat Indonesia ditempatkan sebagai rakyat yang berhak merasakan kesejahteraan dengan nyata. Saatnya kita untuk menganut sistem ekonomi mandiri yang berkeadilan sesuai dengan situasi dan kondisi Indonesia, tidak menerapkan secara mentah-mentah dan membabi buta sistem ekonomi yang berasal dari negara asing yang jelas-jelas telah menyengsarakan rakyat Indonesia.
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF SISTEM EKONOMI KAPITALIS
Dampak positif :
1) Mendorong aktifitas ekonomi secara signifikan.
2) Persaingan bebas akan mewujudkan produksi dan harga ke tingkat wajar dan rasional.
3) Mendorong motivasi pelaku ekonomi mencapai prestasi terbaik.


Dampak negatif :
1) Penumpukan harta.
2) Individualisme.
3) Distorsi pada nilai-nilai moral.
4) Pertentangan antar kelas.

Reverensi: