Senin, 16 Maret 2015

KELOMPOK USAHA VOLKSWAGEN

Kelompok usaha Volkswagen menerapkan Standar Akuntansi Internasional (IAS, sekarang Pelaporan Keuangan Internasional atau IFRS) untuk tahun fiskal 2001. Keterangan berikut ini diambil dari laporan tahunan Volkswagen tahun 2001, yang menjelaskan antara hukum Komersial Jerman (HGB) dan IAS yang diterapkan ileh Volkswagen.

APAKAH KLASIFIKASI AKUNTANSI TELAH KETINGGALAN ZAMAN???

KASUS 2-1 Apakah Klasifikasi Akuntansi Telah Ketinggalan Zaman?

1.   Apakah anda setuju dengan pendapat yang dikemukakan Cairn bahwa klasifikasi akuntansi terlalu sederhana dan kurang relevan dalam dunia usaha saati ini? Apakah usaha-usaha untuk mengklasifikasikan akuntansi tidak bermanfaat dan ketinggalan zaman? Mengapa atau mengapa tidak?

2.     Beberapa pengamat berpendapat bahwa pelaporan keuangan menjadi semakin mirip di kalangan perusahaan “kelas dunia” perusahaan-perusahaan multinasional terbesar di dunia dan khususnya yang mencatatkan sahamnya di bursa efek utama seperti London, New York, dan Tokyo. Apakah relevansinya akuntansi dan apa saja factor yang menyebabkan terjadinya hal ini?

Pendapat penulis:
1.     Tidak setuju. Tidak. Klasifikasi merupakan dasar untuk memahami dan menganalisis mengapa dan bagaimana system akuntansi nasional berbeda-beda. Kita juga dapat menganalisis apakah sistem-sistem tercenderung menyatu atau berbeda. Jadi tidak masalah jika ditemukan perbedaan klasifikasi disetiap Negara. David Chairns mengatakan bahwa Negara yang terus melakukan klasifikasi sedang mengabaikan apa yang terjadi di dunia, menurut saya tidak seperti itu. Mereka tidak mengabaikan hal itu karena dalam perkembangannya sendiri perusahaan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan pengalaman. Pengetahuan dan pengalaman akan menggambarkan keadaan saat itu, jadi dalam melakukan mengklasifikasian mereka melihat keadaan saat itu sebagaimana apa yang terjadi di dunia.

2.   Pendapat diatas kurang relevan. Perusahaan multinasional semakin menyesuaikan laporan keuangan mereka untuk pengguna di seluruh dunia dengan tujuan sebagai informasi pengguna yang membutuhkan. Jadi pelaporan keuangan harus dibedakan antara tingkat domestik dengan tingkat internasional. Faktor yang menyebabkan adalah kemajuan teknologi yang memungkinkan akses ke informasi secara cepat. 





AKUNTANSI KOMPARATIF


Akuntansi komparatif adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antar negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntans lainnya.

Akuntansi komparatif, standar akuntansi adalah regulasi atau aturan (termasuk pula hokum dan anggaran dasar) yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Penerapan standar adalah proses perumusan atau formulasi standar akuntansi. Dengan demikian standar akuntansi merupakan hasil dari penerapan standar. Namun praktik sebenarnya mungkin berbeda dari yang ditentukan oleh standar.

Terdapat empat alasan untuk menjelaskan hal ini :

  1. Di kebanyakan Negara hukuman atas ketidakpatuhan dengan ketentuan akuntansi resmi cenderung lemah dan tidak efektif
  2. Secara sukarela perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyakdaripada yangdiharuskan.
  3. Beberapa negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika dengan melakukannya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik.
  4. Dibeberapa negara standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan


Prancis
Prancis merupakan opendukung utama penyeragaman akuntansi nasional di dunia. Kementrian ekonomi nasional menyetujui plan comptable general (kode akuntansi nasional) resmi yang pertama pada bulan september 1947. Dasar utama aturanakuntansi di Prancis adalah hokum akuntansi 1983 dan dekrit akuntansi 1983 yang membuat plan comptable general wajib digunakan oleh seluruh perusahaan. Kedua dokumen tersebut menjadi bagian dari code de commerce.

Jerman
Hukum pajak secara garis besar menentukan akuntansi komersial. Prinsip penentuan menentukan bahwa laba kena pajak ditentukan oleh apa yang tercatat dalam catatan keuangan perusahaan. Prinsip pajak yang tersedia dapat digunakan hanya jika semua sudah tercatat. Karakteristik fundamental ketiga dari akuntansi di Jerman adalah tergantungannya terhadap anggaran dasar dan keputusan pengadilan. Selain kedua hal itu tidak ada yang memiliki status mengikat dan berwenang.

Jepang
Akuntansi dan pelaporan keuangna di Jepang mencerminkan gabungan berbagai pengaruh domestic dan internasional. Dua badan pemerintah yang terpisah bertanggung jawab terhadap regulasi akuntansi dan hokum pajak penghasilan perusahaan di Jepang memiliki pengaruh lebih lanjut pula.

Belanda
Belanda memiliki ketentuan akuntansi dan pelaporan keuangan yang relative permisif, tetapi standar praktik professional yang sangat tinggi. Belanda merupakan negara hukum kode, namun akuntansinya berorientasi pada penyajian wajar. Pelaporan keuangan dan akuntansi pajak merupakan dua aktifitas yang terpisah


Sumber :






PERKEMBANGAN & KLASIFIKASI AKUNTANSI INTERNASIONAL

System pembukuan berpasangan dinilai sebagai awal perkembangan akuntansi, system ini dipakai di Negara-negara kota di Italia pada abad ke-14 dan 15. Perkembangannya didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di Italia utara selama masa abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial.

“Pembukuan Italia” lalu beralih ke Jerman untuk membantu para pedagang pada zaman Fugger dan kelompok Hanseatik. Pada waktu yang hamper bersamaan, pada filsuf hitvis di Belanda mempertajam cara menghitung pendapatan periodik dan aparat pemerintah di Prancis menemukan keuntungan menerapkan keseluruhan system dalam perencanaan dan akuntabilitas pemerintah.

Tahun 1850an, double entry bookkeeping mencapai kepulauan inggris yang menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi dan profesi akuntan public yang terorganisasi di Skotlandia dan Inggris pada tahun 1870an. Selain itu model akuntansi Belanda diekspor antara lain ke Indonesia, system akuntansi Prancis di Polinesia dan wilayah-wilayah Afrika di bawah pemerintahan Prancis. Kerangka pelaporan system Jerman berpengaruh di Jepang, Swedia dan Kekaisaran Rusia.

Pada abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika Serikat, kerumitan masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian akuntansi diakui sebagai suatu disiplin ilmu7 akademuk tersendiri. Setelah Perang Dunia II, pengaryh akuntansi semakin di dunia barat.

Terdapat beberapa fakor yang dapat mempengaruhi perkembangan Akuntansi Internasionai :
1.Sumber pendanaan
2. Sistem Hukum
3. Perpajakan
4. Ikatan Politik dan Ekonomi
5. Inflasi
6. Tingkat Perkembangan Ekonomi
7. Tingkat Pendidikan
8. Budaya


Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu: dengan pertimbangan dan secara empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan pengalaman. Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistic untuk mengumpulkan basis data prinsip dan praktik akuntansi seluruh Indonesia.

Klasifikasi yang di usulkan oleh Muller mengidentifikasikan empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansu di Negara-negara barat dengan system ekonomi berorientasi pasar.
Pendekatan terhadap perkembangan Akuntansi tersebut adalah :

Pendekatan  makro ekomomi
Berdasarkan pendekatan ini , praktik akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan makro ekonomi, misal saja untuk mendorong perkembangan industry tertentu, suatu Negara dapat mengijinkan penghapusan pengeluaran modal secra cepat pada beberapa industri tersebut.

Pendekatan mikro ekonomi
Pada pendekatan ini, akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi. Fokusnya terletak pada perusahaan secara individu yang memiliki tujuan untuk bertahan hidup dengan mempertahankan modal fisik yang dimiliki dan memisahkan secara jekas modal dari laba untuk mengevaluasi dan mengendalikan aktivitas usaha.

Pendektan independen
Pada pendeketan ini, akuntansi berasal dari praktis bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dari pertimbangan, coba-coba dan kesalahan.

Pendekatan yang seragam
Pada pendekatan ini, akuntansi distandardisasi dan digunakan sebagai alat untk kendali administrasi oleh pemerintah pusat.

Sumber :



PENGERTIAN & LINGKUP AKUNTANSI INTERNASIONAL



Akuntansi Internasional menurut Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997, 18) adalah akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia. Suatu perusahaan mulai terlibat dengan akuntansi internasional adalah pada saat mendapatkan kesempatan melakukan transaksi ekspor atau impor.

Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa akuntansi internasional digunakan untuk mengatur hubungan keuangan secara global. Hubungan ini bisa terjadi karena adanya transaksi antar negara seperti ekspor dan impor. Akuntansi internasional mengatur kegiatan perusahaan multinasional dengan operasi dan transaksi yang melintasi batas Negara.

Perlu kita ketahui bahwa proses akuntansi untuk tiap negara memiliki perbedaan. Dimana perbedaan itu timbul karena adanya perbedaan dalam bidang  budaya praktik bisnis, struktur politik, system hukum, nilai mata uang, tingkat inflasi local, risiko bisnis, dan serta aturan perundang-undangan mempengaruhi bagaimana perusahaan multinasional melakukan kegiatan operasionalnya dan memberikan laporan keuangannya.

Lalu bagaimana dengan ruang lingkup akuntansi internasional itu sendiri?
Ruang Lingkup Akuntansi Internasional terdiri dari 2 aspek yakni :
1. Akuntansi internasional membahas gambaran standar akuntansi danpraktek akuntansi pada berbagai negara serta membandingkan standar dan praktek tersebut padamasing-masing negara yang dibahas.


2. Transaksi internasional membahas mengenai pelaporan keuangan. Penjabaran dan transaksi valas, sistem informasi, penganggaran, system penilaian kerja, perpajakan dan audit internasional dalam aspek ini juga termasuk pembahasan.

Sumber :