Kamis, 04 Juli 2013

PERAYAAN HARI RAYA IDUL FITRI



Sebagai umat islam, setelah kita menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan kita akan merayakan Hari Raya Idul Fitri. Bisa dibilang ini adalah puncak atau klimaks dari pelaksanaan ibadah kita di bulan Ramadhan. Idul fitri jatuh pada tanggal 1 syawal pada penanggalan hijriah.  Cara penentuan 1 syawal juga bervariasi, sehingga boleh jadi ada sebagian umat islam yang merayakannya pada tanggal masehi yang berbeda. Idul fitri diartikan dengan kembali ke fitrah (awal kejadian). Dalam arti mulai hari itu dan seterusnya, diharapkan kita semua kembali pada fitrah. Idul fitri di awali dengan salat Ied bersama – sama di masjid atau bisa juga di tanah lapang. Namun sebelum itu kita harus terlebih dahulu sudah membayar zakat.
Hari raya idul fitri ini juga selalu diwarnai dengan berbagai perayaan. Karna hanya terjadi setahun sekali maka tidak ada yang akan melewatkan moment-moment yang terjadi di hari raya idul fitri ini. Sebagai contoh di Indonesia yang sebagian besar penduduknya adalah umat islam, perayaan itu dilakukan dengan berkumpul kembali bersama keluarga, apalagi keluarga yang karena suatu alasan, misalnya pekerjaan atau pernikahan, harus berpisah. Mulai dua minggu sebelum Idul Fitri, umat Islam di Indonesia mulai sibuk memikirkan perayaan hari raya ini, yang paling utama adalah Mudik atau Pulang Kampung, sehingga pemerintah pun memfasilitasi dengan memperbaiki jalan-jalan yang dilalui. Hari Raya Idul Fitri di Indonesia diperingati sebagai hari libur nasional, yang diperingati oleh sebagian besar masyarakat Indonesia yang memang mayoritas Muslim. Biasanya, penetapan Idul Fitri ditentukan oleh pemerintah, namun beberapa ormas Islam menetapkannya berbeda.

Idul Fitri di Indonesia disebut dengan Lebaran, dimana sebagian besar masyarakat pulang kampung (mudik) untuk merayakannya bersama keluarga. Selama perayaan, berbagai hidangan disajikan. Hidangan yang paling populer dalam perayaan Idul Fitri di Indonesia adalah ketupat, yang memang sangat familiar di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura. Bagi anak-anak, biasanya para orang tua memberikan uang raya kepada mereka. Selama perayaan, biasanya masyarakat berkunjung ke rumah-rumah tetangga ataupun saudaranya untuk bersilaturahmi, yang dikenal dengan “halal bi-halal”, memohon maaf dan keampunan kepada mereka. Beberapa pejabat negara juga mengadakan open house bagi masyarakat yang ingin bersilaturahmi.

Cerita di indonesia berbeda dengan di negara lain. Berikut adalah tradisi lebaran di berbagai negara:
Malaysia
Tradisi merayakan Lebaran di negeri tetangga itu ternyata tak jauh berbeda dari masyarakat di Indonesia. Sebagai hidangan khas, masyarakat Malaysia makan ketupat, lemang, lontong, dan rendang. Setelah shalat Id, mereka berziarah ke makam kerabat. Di rumah, anak-anak akan memberikan hormat kepada orangtua. Orang yang sudah dewasa dan berpenghasilan memberikan uang kepada kerabat yang lebih muda.

Asia Selatan
Di Bangladesh, India, dan Pakistan, malam sebelum Idul Fitri disebut Chand Raat, atau malam bulan. Orang-orang mengunjungi berbagai bazar dan mal untuk berbelanja, dengan keluarga dan anak-anak mereka. Para perempuan, terutama yang muda, seringkali satu sama lain mengecat tangan mereka dengan bahan tradisionalhennadan serta memakai rantai yang warna-warni.
               
Cara yang paling populer di Asia Selatan selama perayaan Idul Fitri adalah dengan mengucapkan Eid Mubarak kepada yang lain. Anak-anak didorong untuk menyambut para orang tua. Didalam penyambutan ini, mereka juga berharap untuk memperoleh uang, yang disebut Eidi, dari para orang tua. Di pagi Idul Fitri, setelah mandi dan bersih, setiap Muslim didorong untuk menggunakan pakaian baru, bila mereka bisa mengusahakannya. Sebagai alternatif, mereka boleh menggunakan pakaian yang bersih, yang telah dicuci. Orang tua dan anak laki-laki pergi ke masjid atau lapangan terbuka, tradisi ini disebut Eidgah, salat Ied, berterimakasih kepada Allah karena diberi kesempatan beribadah di bulan Ramadan dengan penuh arti. Setiap Muslim diwajibkan untuk membayar Zakat Fitri atau Zakat Fitrah kepada fakir miskin, sehingga mereka dapat juga turut merayakan hari kemenangan ini.

Turki
Di Turki, Idul Fitri dikenal dengan sebutan Bayram (dari bahasa Turki). Biasanya setiap orang akan saling mengucapkan “Bayramınız Kutlu Olsun”, “Mutlu Bayramlar”, atau“Bayramınız Mübarek Olsun”. Pada Idul Fitri, masyarakat biasanya menggunakan pakaian terbaik mereka (dikenal sebagai Bayramlik) dan saling kunjung mengunjungi ketempat orang-orang yang mereka kasihi seperti keluarga, tetangga, dan teman-teman mereka serta menziarahi kuburan keluarganya yang telah tiada.

Pada masa itu, orang yang lebih muda akan mencium tangan kanan mereka yang lebih tua dan menempatkannya di dahi mereka selagi mengucapkan salam Bayram. Para anak-anak kecil juga biasa mendatangi rumah-rumah disekitar lingkungannya untuk mengucapkan salam, dimana mereka biasanya diberikan permen, cokelat, permen tradisional seperti Baklava dan Lokum, atau sejumlah kecil uang.

Festival Gula atau Seker Bayram atau nama untuk Idul Fitri bagi orang Turki kemungkinan sebutan ini muncul karena tradisi mereka saling mengantarkan manisan di hari raya Idul Fitri. Seperti tradisi sungkem di Indonesia, anak-anak di sana juga bersalaman dan sembah sujud kepada orangtua. Kemudian orangtua membalas dengan ciuman di kedua pipi sebagai simbol kasih sayang. Setelah itu, anak-anak pun mendapatkan hadiah berupa koin uang, permen, atau manisan.
Nigeria
Nigeria adalah negara sekuler yang dihuni oleh sejumlah besar umat Islam dan Kristen. Oleh karena itu, sebagian Muslim merayakan perayaan Idul Fitri, dimana banyak pula orang Kristen turut berpartisipasi. Di Nigeria, Idul Fitri dikenal sebagai “Sallah Kecil” dan umumnya orang saling menyapa dengan ucapan tradisional: “Barka Da Sallah,” yang berarti “Salam di Sallah” dalam bahasa Hausa. Umumnya di Nigeria, ketika Ied ditetapkan sebagai hari libur nasional yang ditetapkan selama dua hari. Banyak keluarga Muslim pulang ke kampung halaman masing-masing untuk mengunjungi keluarga dan kerabat.

China
Di Republik Rakyat Cina, dari 56 kelompok etnis yang diakui secara resmi, 10 kelompok etnis diantaranya adalah mayoritas beragama Islam. Kelompok-kelompok Muslim ini secara total tercatat berjumlah 18 juta jiwa lebih menurut statistik resmi. Di Cina, tepatnya di Xinjiang, perayaan Lebaran justru tampak meriah. Kaum pria mengenakan jas khas dan kopiah putih, sementara wanita memakai baju hangat dan kerudung setengah tutup. Seusai salat Idul Fitri, pesta makan dan bersilaturahim pun dilakukan. Lebaran atau Iedul Fitri berhak dan ditetapkan sebagai hari libur.

Di propinsi Yunnan, beberapa umat Muslim pada Idul Fitri, mengunjungi makam leluhur dan makam tokoh Muslim setempat. Di sana, mereka akan melakukan pembacaan dari Al Qur’an dan membersihkan makam. Hal ini mengingatkan festival tahunan bersejarah Qingming Cina, di mana orang pergi kuburan nenek moyang mereka, menyapu dan membersihkan daerah itu dan membuat persembahan makanan. Ritual doa ini dilakukan doa khusus untuk menghormati ratusan ribu Muslim tewas selama Dinasti Qing, dan ratusan tewas selama Revolusi Kebudayaan.

Amerika Utara
Umat Muslim di Amerika Utara pada umumnya merayakan Idul Fitri dengan cara yang tenang dan khidmat. Pada umumnya, penghujung Ramadan diumumkan via e-mail, website, atau melalui sambungan telepon. Umumnya, keluarga Muslim di Barat akan bangun sangat pagi sekali untuk menyiapkan makanan kecil. Setiap orang didorong untuk berpakaian formal dan baru. Banyak keluarga-keluarga yang memakai pakaian tradisional dari negara mereka, karena kebanyakan Muslim disana ialah imigran. Selanjutnya mereka akan pergi ke majlis yang paling dekat untuk salat. Salat itu bisa diadakan di masjid lokal, ruang pertemuan hotel, gelanggang, ataupun stadion lokal.

Salat Idul Fitri sangat penting, dan umat Muslim didorong untuk salat Id memohon ampunan dan pahala. Setelah salat, ada kutbah dimana imam memberikan nasihat bagi jamaahnya dan biasanya didorong untuk mengakhiri setiap kebencian ataupun kesalahan lampau yang mungkin mereka punya. Setelah salat dan kutbah, para jamaah saling memeluk dan satu sama lain saling mengucapkan selamat Idul Fitri. Muslim di Amerika Utara juga merayakan Idul Fitri dengan cara saling memberi dan menerima hadiah kepada keluarga.

Eropa
Di Eropa, perayaan Idul Fitri tidak dilakukan dengan begitu semarak. Di Inggris misalnya, Idul Fitri tidak diperingati sebagai hari libur nasional. Kaum muslimin di Inggris harus mencari informasi tentang hari Idul Fitri. Biasanya, informasi ini didapat dari Islamic Centre terdekat atau dari milis Islam. Idul Fitri dirayakan secara sederhana di Inggris. Khotbah disampaikan oleh Imam masjid setempat, dilanjutkan dengan bersalam-salaman. Biasanya di satu area dimana terdapat banyak kaum Muslimin disana, kantor-kantor dan beberapa sekolah di area tersebut akan memberikan satu hari libur untuk kaum muslimin. Untuk menentukan hari Idul Fitri sendiri, para ulama dan para ahli agama Islam sering mengadakan rukyat hisab untuk menentukan hari raya Idul Fitri.

Disamping itu ada kebahagiaan yang dirasakan ketika kita menyambut Idul fitri, yaitu:
  • Bahagia telah sempurna menjumpai Ramadhan
  • Bahagia dengan peduli terhadap sesama
  • Berbahagia dengan bersilaturrahim


 sumber: